MUSLIMAH KREATIF

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

Photobucket

Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم - يَجمَعُ بَينَ صَلاةِ الظُّهرِ وَالعَصرِ إِذَا كَانَ عَلَى ظَهرِ سَيرٍ، وَيَجمَعُ بَينَ المَغرِبِ وَالعِشَاءِ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa menjamak antara zuhur dan ashar jika sedang dalam perjalanan. Beliau juga menjamak antara maghrib dan isya.” (HR. Al-Bukhari no. 1107)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhu dia berkata:
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَعْجَلَهُ السَّيْرُ فِي السَّفَرِ يُؤَخِّرُ صَلَاةَ الْمَغْرِبِ حَتَّى يَجْمَعَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْعِشَاءِ
قَالَ سَالِمٌ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ إِذَا أَعْجَلَهُ السَّيْرُ وَيُقِيمُ الْمَغْرِبَ فَيُصَلِّيهَا ثَلَاثًا ثُمَّ يُسَلِّمُ ثُمَّ قَلَّمَا يَلْبَثُ حَتَّى يُقِيمَ الْعِشَاءَ فَيُصَلِّيهَا رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يُسَلِّمُ وَلَا يُسَبِّحُ بَيْنَهُمَا بِرَكْعَةٍ وَلَا بَعْدَ الْعِشَاءِ بِسَجْدَةٍ حَتَّى يَقُومَ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika beliau tergesa-gesa dalam perjalanan, beliau menangguhkan shalat maghrib dan menggabungkannya bersama shalat isya”.
Salim (anak Ibnu Umar) berkata, “Dan Abdullah bin Umar radhiallahu anhu juga mengerjakannya seperti itu bila beliau tergesa-gesa dalam perjalanan. Beliau mengumandangkan iqamah untuk shalat maghrib lalu mengerjakannya sebanyak tiga raka’at kemudian salam. Kemudian beliau diam sejenak lalu segera mengumandangkan iqamah untuk shalat isya, kemudian beliau mengerjakannya sebanyak dua rakaat kemudian salam. Beliau tidak menyelingi di antara keduanya (kedua shalat yang dijamak) dengan shalat sunnah satu rakaatpun, dan beliau juga tidak shalat sunnah satu rakaatpun setelah isya hingga beliau bangun di pertengahan malam (untuk shalat malam).” (HR. Al-Bukhari no. 1109)
Dari Muadz bin Jabal radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ إِذَا زَاغَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ جَمَعَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَإِنْ يَرْتَحِلْ قَبْلَ أَنْ تَزِيغَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الظُّهْرَ حَتَّى يَنْزِلَ لِلْعَصْرِ وَفِي الْمَغْرِبِ مِثْلُ ذَلِكَ إِنْ غَابَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ جَمَعَ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَإِنْ يَرْتَحِلْ قَبْلَ أَنْ تَغِيبَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ حَتَّى يَنْزِلَ لِلْعِشَاءِ ثُمَّ جَمَعَ بَيْنَهُمَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada perang Tabuk, ketika matahari telah tergelincir sebelum beliau berangkat, maka beliau menjamak antara shalat zuhur dan ashar (jamak taqdim). Dan jika beliau berangkat sebelum matahari tergelincir, maka beliau mengundurkan shalat zuhur sehingga beliau singgah untuk shalat Ashar (lalu mengerjakan keduanya dengan jamak ta`khir). Demikian pula ketika shalat maghrib, apabila matahari terbenam sebelum beliau berangkat, maka beliau menjamak antara maghrib dan isya (dengan jamak taqdim), dan jika beliau berangkat sebelum matahari terbenam maka beliau mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau singgah pada untuk shalat isya, kemudian beliau menjamak keduanya (dengan jamak ta`khir).” (HR. Abu Daud no. 1220, At-Tirmizi no. 553, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah no. 1344)

Penjelasan ringkas:
Di antara kemudahan yang Allah Ta’ala berikan kepada para hamba adalah Dia mensyariatkan kepada mereka untuk menjamak shalat dalam keadaan safar. Hal itu karena musafir -biasanya- mendapatkan kesulitan dan kerepotan kalau mereka harus singgah ke sebuah tempat untuk mengerjakan setiap shalat pada waktunya masing-masing. Karenanya, boleh bagi musafir untuk menjamak shalat maghrib dan isya pada waktu salah satu dari keduanya (taqdim atau ta`khir) dan demikian pula antara shalat zuhur dan ashar. Jamak ini boleh dia lakukan selama dia masih berstatus sebagai musafir, baik sedang dalam perjalanan maupun dia singgah di sebuah tempat. Semua ini berdasarkan dalil-dalil yang tersebut di atas.

Hukum jamak shalat bagi musafir
Tidak ada satupun dalil yang memerintahkan jamak shalat bagi musafir, yang ada hanyalah nukilan ada perbuatan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Karenannya, hukum jamak shalat bagi musafir adalah sunnah dan tidak sampai dalam derajat wajib, berbeda halnya dengan qashar shalat yang hukumnya wajib bagi musafir.

Azan dan iqamah dalam shalat jamak
Dalam menjamak dua shalat, disyariatkan untuk mengumandangkan azan di awal dari dua shalat tersebut dan keduanya serta iqamah di awal kedua shalat tersebut. Hal ini berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu anhu dimana beliau berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم - صَلَّى الصَّلاتَينِ بِعَرَفَةَ بِأَذَانٍ وَاحِدٍ وَإِقَامَتِينِ
“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasalam mengerjakan (menjamak) dua shalat di Arafah dengan sekali azan dan dua kali iqamah.” (HR. Muslim no. 1818)
Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma di atas.

Jamak shalat jumat dan ashar
Tidak ada satupun dalil yang mengecualikan shalat jumat dari keumuman hadits-hadits tentang jamak shalat. Karenanya dibolehkan untuk menjamak shalat jumat dengan shalat ashar berdasarkan keumuman semua dalil di atas. Seandainya shalat jumat mempunyai hukum tersendiri yang berbeda dengan shalat-shalat lainnya dalam hal menjamak, niscaya para sahabat dan para ulama setelahnya akan semangat dalam menukilnya karena hukum tersebut keluar dari hukum asal. Karenanya, tatkala tidak ada satupun nukilan dari para sahabat radhiallahu anhum yang membedakan antara shalat jumat dengan selainnya. Dan barangsiapa yang hendak membedakannya maka hendaknya dia mendatangkan dalilnya, wallahu a’lam.

Hukum shalat jumat bagi musafir
Sehubungan dengan pembahasan di atas kami katakan: Tidak disunnahkan bagi musafir untuk mengerjakan shalat jumat, akan tetapi dia disyariatkan untuk hanya mengerjakan shalat zuhur lalu menjamaknya dengan ashar -jika dia ingin-.
Dalil dalam masalah ini adalah tidak adanya satupun dalil yang menunjukkan kalau Nabi dan para sahabat beliau mengerjakan shalat jumat dalam keadaan safar. Di antarnya adalah hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu anhuma yang panjang dalam riwayat Muslim no. 1218 tentang sifat haji Nabi shallallahu alaihi wasallam, sementara para ulama menyebutkan bahwa hari arafah pada tahun itu jatuh pada hari jumat. Jabir berkata setelah menyebutkan isi khutbah beliau di Arafah, “Kemudian Bilal mengumandangkan azan kemudian iqamah kemudian beliau mengerjakan shalat zuhur. Kemudian iqamah kembali dikumandangkan lalu beliau shalat ashar, dan beliau tidak melakukan shalat sunnah satu rakaat pun di antara keduanya.”
Dari shalat yang beliau lakukan di Arafah pada hari jumat di atas berbeda bukanlah shalat jumat, ditinjau dari empat perkara:
1. Jabir menamakannya sebagai shalat zuhur dan bukan shalat jumat.
2. Azan di sini dikumandangkan setelah khutbah, sementara pada shalat jumat, azan dikumandangkan sebelum khutbah.
3. Hadits Jabir di atas hanya menyebutkan sekali khutbah, sementara shalat jumat memiliki dua khutbah.
4. Tidak dinukil bacaan beliau pada kedua rakaat tersebut, padahal Jabir menukil bacaan beliau pada shalat sunnah tawaf. Ini menunjukkan shalat yang beliau lakukan saat itu adalah shalat sirriah. Maka shalat ini tentunya bukanlah shalat jumat karena shalat jumat adalah shalat jahriah.
Sejumlah ulama seperti Ibnu Abdil Barr dalam Al-Istidzkar (5/76), Shiddiq Hasan Khan dalam Ar-Raudhah, dan selainnya menukil kesepakatan ulama akan tidak adanya shalat jumat bagi musafir. Hanya saja nukilan ijma’ ini kurang detail karena Ibnu Hazm rahimahullah berpendapat tetap wajibnya jumat bagi musafir. Karenanya ini hanya merupakan pendapat mayoritas ulama, dan inilah pendapat yang kuat insya Allah.

Jika musafir shalat jumat, apakah shalatnya syah?
Tatkala Nabi shallallah alaihi wasallam tidak pernah shalat jumat dalam keadaan safar, maka sudah bias dipastikan bahwa amalan mengerjakan shalat jumat dalam keadaan safar adalah salah dan menyelisihi tuntunan beliau, serta pelakunya telah terjatuh ke dalam dosa penyelisihan kepada Ar-Rasul shallallahu alaihi wasallam. Hanya saja, apakah shalat jumatnya dan khutbahnya -jika dia adalah khatib- syah atau batal? Wallahu a’lam, pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran adalah pendapat mayoritas ulama yang menyatakan syahnya shalat jumat serta khutbahnya walaupun dia berdosa. Sebagaimana halnya jika ada seorang musafir yang shalat itmam (4 rakaat), maka shalatnya syah akan tetapi dia berdosa karena menambah 2 rakaat dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah menambahnya dalam safar.

Kapan musafir mulai boleh menjamak?
Dari hadits Muadz bin Jabal di atas menunjukkan bolehnya menjamak shalat walaupun masih berada di negerinya, selama dia sudah ada niat untuk mengerjakan safar. Karenanya, jika dia sudah ada niat untuk berangkat setelah shalat zuhur, maka ketika shalat zuhur dia sudah bisa menjamaknya dengan shalat ashar walaupun dia masih belum memulai perjalanan.
Jika setelah menjamak, dia mengundurkan perjalanannya -karena ada uzur- hingga masuk shalat ashar, maka dia tidak wajib mengulangi shalat asharnya, karena shalatnya yang pertama tadi sudah mencukupi. Hanya saja jika dia sedang berada di dalam masjid sementara shalat ashar didirikan atau dia sengaja datang ke masjid untuk shalat ashar, maka shalatnya saat itu dia niatkan sebagai shalat sunnah dan bukan niat shalat ashar.
Tidak boleh dia mengerjakan shalat ashar kembali dengan alasan shalat ashar yang pertama itu dirubah menjadi shalat sunnah, karena merubah niat dalam keadaan seperti itu tentunya tidak memberikan pengaruh apa-apa. Demikian pula tidak boleh walaupun alasannya untuk berjaga-jaga, karena itu lebih mendekati amalan was-was daripada amalan ihtiyath (jaga-jaga).

Adapun masalah kapan seorang dikatakan musafir sehingga diperbolehkan menjamak. Demikian pula berapa lama dia boleh menjamak, maka jawabannya sama seperti pada pembahasan qashar shalat bagi musafir dalam artikel sebelumnya.

[Rujukan utama: Dhiya` As-Salikin fii Ahkam wa Aadab Al-Musafirin karya Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhahullah]

Read More..

Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُواْ مِنَ الصَّلاَةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُواْ
“Jika kalian mengadakan perjalanan di muka bumi maka tidak mengapa atas kalian untuk mengqashar shalat jika kalian khawatir orang-orang kafir akan membahayakan kalian.” (QS. An-Nisa’: 101)
Dari Ya’la bin Umayyah dia berkata kepada Umar bin Al-Khaththab meminta penjelasan ayat di atas:
فَقَد أَمِنَ النَّاسُ فَقَالَ: عَجِبتُ مِمَّا عَجِبتَ مِنهُ فَسَأَلتُ رَسُولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم - عَن ذَلِكَ فَقَالَ: ((صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ الله بِهَا عَلَيكُم فَاقبَلُوا صَدَقَتَهُ)).
“Sekarang manusia sudah merasa aman (tidak ada bahaya dari orang kafir, pent). Maka Umar menjawab, “Aku juga mengherankan hal tersebut, karenanya aku juga menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Maka beliau bersabda, “Itu (qashar) adalah sedekah yang Allah bersedekah kepada kalian, karenanya terimalah sedekah-Nya.” (HR. Muslim no. 686)
Maksud Ya’la: Bukankah ayat tersebut hanya menyebutkan bolehnya safar jika khawatir akan diganggu oleh musuh? Jika keadaannya aman seperti sekarang, apakah hukum qashar masih tetap berlaku? Maka Umar menjawabnya dengan jawaban di atas
Dari Aisyah Ummul Mukminin radhiallahu anha dia berkata:
فَرَضَ الله الصَّلاةَ حِينَ فَرَضَهَا رَكعَتَينِ رَكعَتَينِ في الحَضَرِ وَالسَّفَرِ، فَأُقِرَّت صَلاةُ السَّفَرِ وَزِيدَ في صَلاةِ الحَضَرِ
“Dia awal kali Allah mewajibkan shalat, Dia mewajibkannya 2 rakaat 2 rakaat dalam keadaan mukim dan safar. Belakangan, shalat dalam keadaan safar ditetapkan sebagaimana awalnya, dan shalat dalam keadaan mukim ditambah (jadi 4 rakaat).” (HR. Al-Bukhari no. 1090 dan Muslim no. 685)
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma dia berkata:
فَرَضَ الله الصَّلاةَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكُم – صلى الله عليه وسلم - في الحَضَرِ أَربَعًا، وَفي السَّفَرِ رَكعَتَينِ، وَفي الخَوفِ رَكعَةً.
“Allah mewajibkan shalat melalui lisan Nabi kalian shallallahu alaihi wasallam sebanyak 4 rakaat dalam keadaan mukim, 2 rakaat dalam keadaan safar, dan 1 rakaat dalam keadaan takut (shalat khauf).” (HR. Muslim no. 687)
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata:
خَرَجنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم - مِن المَدِينَةِ إِلَى مَكَّةَ فَصَلَّى رَكعَتَينِ رَكعَتَينِ حَتَّى رَجَعَ، قُلتُ: كَم أَقَامَ بِمَكَّةَ؟ قَالَ: عَشرًا
“Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari Madinah menuju Makkah, maka beliau shalat 2 rakaat 2 rakaat sampai beliau pulang ke Madinah. Saya (murid Anas) bertanya. “Berapa lama beliau menetap di Makkah?” dia menjawab, “10 hari.” (HR. Al-Bukhari no. 1081 dan Muslim no. 693)
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata:
صَلَّيتُ الظُّهرَ مَعَ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم - بِالمَدِينَةِ أَربَعًا وَبِذِي الحُلَيفَةِ رَكعَتَينِ
“Aku shalat zuhur bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam di Madinah 4 rakaat dan shalat di Zil Hulaifah 2 rakaat.” (HR. Al-Bukhari no. 1089 dan Muslim no. 690)

Pembahasan Fiqhiah:
Sebelum kami membahas masalah qashar ini, ada 2 perkara yang harus diperhatikan:
1. Shalat yang terkena qashar (pengurangan rakaat) hanyalah shalat yang rakaatnya 4 (zuhur, ashar, dan isya). Adapun maghrib dan subuh maka rakaatnya tetap dalam keadaan safar, tidak dikurangi. Ini adalah kesepakatan di kalangan ulama, sebagaimana yang dinukil oleh Imam Ibnu Al-Mundzir dan selainnya.

2. Qashar shalat hanya syariat yang diperuntukkan bagi imam atau yang shalat sendiri. Adapun bagi mereka yang bermakmum kepada seorang imam dalam shalat berjamaah, maka mereka mengikuti jumlah rakaat imamnya.
Dari Musa bin Salamah Al-Hudzali dia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas:
كَيفَ أُصَلِّي إِذَا كُنتُ بِمَكَّةَ إِذَا لَم أُصَلِّ مَعَ الإِمَامِ؟ فَقَالَ: رَكعَتَينِ سُنَّةَ أبي القَاسِمِ
“Bagaimana saya shalat jika saya berada di Makkah (sedang safar) dan saya tidak ikut shalat di belakang imam (berjamaah)?” Maka beliau menjawab, “Shalatlah 2 rakaat, itu merupakan sunnahnya Abu Al-Qasim shallallahu alaihi wasallam.” (HR. Muslim: 5/197-Syarh An-Nawawi)
Maka dari atsar di atas bisa dipahami, bahwa jika seseorang shalat di belakang imam yang mukim maka dia mengikuti rakaat imamnya yaitu 4 rakaat.

Catatan penting:
Sebagian manusia ada yang sengaja meninggalkan shalat berjamaah saat safar dengan alasan karena dia ingin melakukan qashar. Ini adalah kesalahan, karena shalat berjamaah tetap diwajibkan bagi setiap lelaki balig, baik dalam keadaan mukim maupun safar.
Dalil akan wajibnya shalat berjamaah bagi musafir adalah hadits Malik bin Al-Huwairits dia berkata: Ada 2 lelaki yang mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam, yang mana mereka berdua ini akan melakukan safar. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada keduanya:
إِذَا أَنتُمَا خَرَجتُمَا فَأَذِّنَا، ثُمَّ أَقِيمَا، ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمَا أَكبَرُكُمَا
“Jika kalian berdua telah keluar (dan waktu shalat telah masuk), maka kumandangkanlah azan dan iqamah, kemudian hendanya yang paling tua di antara kalian yang menjadi imam.” (HR. Al-Bukhari no. 628 dan Muslim no. 674)
Juga telah warid dari hadits Abu Dzar, Abu Qatadah, Abu Hurairah, dan Imran bin Hushain bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam tetap mendirikan shalat berjamaah dalam safar.
Lihat dalil-dalil lain akan wajibnya shalat berjamaah di sini: http://al-atsariyyah.com/?p=1914

Berikut beberapa permasalahan yang butuh dibahas berkenaan dengan masalah qashar shalat:


Hukum qashar shalat
Pendapat yang lebih tepat dalam masalah ini adalah bahwa mengqashar shalat bagi musafir hukumnya adalah wajib. Ini adalah pendapat Umar bin Abdil Aziz, Sufyan Ats-Tsauri, Al-Hasan bin Saleh, dan merupakan mazhab Zhahiriah dan selainnya, serta yang dikuatkan oleh Asy-Syaukani dalam Nail Al-Authar: 3/202.
Di antara dalil-dalil mereka adalah:
1. Hadits Ya’la bin Umayyah di atas. Sisi pendalilannya adalah adanya perintah Nabi shallallahi alaihi wasallam untuk menerima sedekah dari Allah (shalat qashar), sementara hukum hukum asal perintah beliau adalah wajib.
2. Hadits Aisyah di atas yang tegas menunjukkan bahwa dalam safar, shalat kembali kepada rakaat asalnya yaitu dua rakaat. Karenanya barangsiapa yang shalat itmam (4 rakaat) dalam safar maka dia telah menambah 2 rakaat tanpa ada keterangan dari Allah dan Rasul-Nya. Semakna dengannya hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma setelahnya.
3. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata:
صَحِبتُ رَسُولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم - فَكَانَ لا يَزِيدُ في السَّفَرِ عَلَى رَكعَتَينِ وَأَبَا بَكرٍ وَعُمَرَ وَعُثمَانَ كَذَلِكَ
“Saya bersahabat dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (sebegitu lama), akan tetapi dalam safar beliau tidak pernah shalat lebih dari 2 rakaat. Demikian pula yang dilakukan oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman.” (HR. Al-Bukhari no. 1102)
Maka ini menunjukkan bahwa pendapat dan amalan ketiga khalifah pertama adalah mengqashar shalat saat safar. Adapun amalan Utsman radhiallahu anhu yang shalat itmam di Mina saat musim haji, maka amalan ini (itmam shalat) hanya beliau lakukan di Mina dan beliau hanya melakukan di akhir-akhir kekhalifaan beliau. Ini ditunjukkan oleh hadits Ibnu Umar dimana beliau berkata:
صَلَّيتُ مَعَ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم - بِمِنًى رَكعَتَينِ وَأبي بَكرٍ وَعُمَرَ وَمَعَ عُثمَانَ صَدرًا مِن إِمَارَتِهِ ثُمَّ أَتَمَّهَا
“Saya shalat bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam di Mina 2 rakaat, demikian pula dengan Abu Bakar, Umar dan juga bersama Utsman di awal kepemimpinannya, kemudian di akhir kepemimpinannya dia pun melakukan itmam.” (HR. Al-Bukhari 1082, 1657 dan Muslim no. 694)
Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata, “Beliau mengqashar shalat yang 4 rakaat dan mengerjakannya 2 rakaat ketika beliau keluar melakukan safar hingga beliau kembali. Dan tidak shahih sama sekali dari beliau bahwa beliau shalat itmam pada shalat yang 4 rakaat dalam safar.” Lihat Zaad Al-Ma’ad: 1/464

Bolehkah qashar jika safarnya untuk maksiat?
Hukum qashar shalat bagi musafir berlaku dalam segala keadaan dan bagi siapa saja, selama dia melakukan safar, berdasarkan keumuman dalil-dalil di atas. Ibnu Hazm rahimahullah berkata dalam Al-Muhalla masalah 512, “Keberadaan shalat yang tersebut dalam keadaan safar yang dikerjakan dua rakaat, hukum wajibnya berlaku baik safarnya untuk ketaatan, atau untuk maksiat, atau bukan untuk ketaatan dan bukan pula untuk maksiat (safar mubah), dan berlaku baik safarnya dalam keadaan aman maupun ketika khawatir akan bahaya.”
Ini adalah pendapat Al-Auzai, Ats-Tsauri, Al-Muzani, Abu Hanifah, dan yang dikuatkan oleh Shiddiq Hasan Khan dalam Ar-Raudhah An-Nadiah: 1/375

Kapan musafir mulai mengqashar?
Ibnu Al-Mundzir rahimahullah berkata, “Semua ulama yang kami hafal pendapat mereka telah bersepakat bahwa siapa yang ingin safar maka dia boleh mengqashar jika dia sudah meninggalkan semua rumah yang ada di kampung yang dia keluar darinya.”
Apa yang disebutkan oleh Ibnu Al-Mundzir di sini akan adanya ijma’ adalah sebatas apa yang beliau hafal -sebagaimana yang beliau sendiri ingatkan-, karena kenyataannya ada silang pendapat di kalangan ulama dalam masalah ini. Pendapat yang beliau sebutkan tersebut adalah pendapat mayoritas ulama, dan di antara dalil mereka adalah atsar dari Ali bin Abi Thalib bahwa beliau pernah safar lalu beliau melakukan qashar bersama yang lainnya dalam keadaan mereka melihat rumah-rumah (di dalam kampung). Lalu ketika mereka pulang, mereka mengqashar dalam keadaan mereka melihat rumah-rumah.
Atsar di atas diriwayatkan oleh Al-Bukhari (2/569) secara mu`allaq dengan konteks al-jazm (pemastian keshahihannya).

Berapa lama boleh mengqashar?
Dalam hal ini, musafir ada dua keadaan:
1. Jika dia masih sementara dalam perjalanan atau dia singgah di tengah perjalanan walaupun dia menginap di tempat persinggahan tersebut.
Dalam keadaan seperti ini Imam Ibnu Al-Mundzir dan selainnya menukil tidak adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama akan diizinkannya dia mengqashar selama apapun selama dia masih berada di tengah perjalanannya.
2. Jika dia sudah tiba di tempat tujuannya dan tidak meniatkan mukim, akan tetapi dia menunggu hingga urusan atau tujuan safarnya selesai barulah dia pulang. Maka di sini ada silang pendapat di kalangan ulama mengenai sampai kapan dia boleh mengqashar.
Hadits Anas bin Malik di atas menunjukkan bahwa beliau mengqashar selama 10 hari di Makkah.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dia berkata:
أَقَامَ النَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم - تِسعَةَ عَشَرَ يَقصُرُ، فَنَحنُ إِذَا سَافَرنَا تِسعَةَ عَشَرَ قَصَرنَا وَإِن زِدنَا أَتمَمنَا
“Nabi shallallahu alaihi wasallam tinggal di tepat safarnya selama 19 hari sambil mengqashar shalat. Karenanya, jika kami safar selama 19 hari kami mengqashar dan jika lebih maka kami melakukan shalat itmam.” (HR. Al-Bukhari no. 1080)
Dan pembatasan 19 hari inilah yang dipilih oleh Ishaq bin Rahawaih dan yang dikuatkan oleh Asy-Syaukani.

Apakah penyebutan 19 hari ini adalah pembatasan?
Yang nampak hal itu bukan pembatasan, karena para sahabat tidak memahaminya seperti itu. Berikut beberapa keterangan dari mereka:
Dari Abdurrahman bin Miswar dia berkata, “Kami berdiam di Amman selama 2 bulan bersama Sa’ad bin Malik, dia mengqashar shalat sementara kami shalat itmam. Ketika kami (para tabi’in) menanyakan hal itu, beliau menjawab, “Kami lebih mengetahui.” Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi (3/153) dengan sanad yang hasan.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dia berkata kepada Simak bin Salamah, “Jika kami berdiam di sebuah negeri selama 5 bulan, maka qasharlah shalatmu.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (2/341) dengan sanad yang shahih.
Bahkan dalam pada tempat yang sama, Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad yang shahih bahwa Abu Al-Minhal bertanya kepada Ibnu Abbas, “Saya berdiam (sebagai musafir) di Madinah selama setahun dan tidak sedang melanjutkan perjalanan?” maka Ibnu Abbas menjawab, “Shalatlah kamu dua rakaat.”
Dan pada atsar setelahnya Ibnu Abbas berkata, “Shalatlah dua rakaat walaupun engkau berdiam selama 10 tahun.”
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu bahwa beliau berdiam di Naisabur (sebagai musafir) selama setahun atau dua tahun sambil mengqashar shalat.”
Dan dari sahabat Jabir bin Zaid bahwa beliau ditanya, “Saya tinggal (sebagai musafir) di negeri Tastur selama setahun atau dua tahun, dan saya sudah mirip dengan penduduk asli di situ,” maka Jabir menjawab, “Shalatlah dua rakaat.”
Semua atsar sahabat ini disebutkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf dengan sanad yang shahih.

Dari semua tarjihat ulama yang pernah kami ketahui, apa yang disebutkan oleh Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuri dalam kitabnya Dhiya` As-Salikin merupakan pendapat yang paling pertengahan, yaitu:
Bagi siapa safar dalam keadaan yang kedua di atas, maka paling maksimal dia hanya mengqashar sampai 19 hari karena itulah waktu maksimal yang tersebut dalam hadits-hadits yang shahih.
Hanya saja bagi siapa yang berpendapat bolehnya mengqashar lebih lama dari itu dengan alasan tidak ada hadits yang melarang dan bahwa penyebutkan 19 hari dalam hadits Ibnu Abbas bukan pembatasan tapi sekedar pengabaran. Ini dibuktikan dengan atsar Ibnu Abbas sendiri yang membolehkan qashar selama setahun bahkan 10 tahun selama dia tidak berniat mukim. Dan pemahaman Ibnu Abbas ini didukung oleh bebeberapa sahabat lainnya dan tidak dinukil adanya sahabat lain yang menyelisihi mereka dalam hal ini.
Jika ada yang mengikuti pendapat mereka ini maka kami katakan: Mereka mempunyai salaf pada pendapatnya dan tidak menyalahkan pendapat mereka. Karena sebagaimana yang kita lihat bahwa pemahaman sahabat terhadap hadits-hadits di atas bukanlah sebagai pembatasan.
Walaupun yang lebih selamat dan lebih berhati-hati adalah terikat dengan apa yang tersebut dalam hadits yaitu 19 hari, wallahu a’lam bishshawab.

Jarak perjalanan yang teranggap safar
Ada silang pendapat yang besar di kalangan ulama dalam masalah ini, sampai-sampai sebagian ulama ada yang menyebutkan sampai 20 pendapat dalam masalah ini. Perbedaan pendapat ini lahir akibat perbedaan dalam menshahihkan sebuah hadits dan dalam memahami hadits-hadits yang menyebutkan adanya penyebutan jarak dalam safar Nabi shallallahu alaihi wasallam. Di antara hadits-hadits yang menyebutkan adanya jarak tertentu adalah:
1. Hadits Anas di atas yang menunjukkan beliau shalat qashar di Zil Hulaifah. Sementara Zul Hulaifah jaraknya sekitar 3 mil atau 4,8 km dari Madinah, karena mil = 1,6 km
Hanya saja para ulama menyebutkan bahwa hadits ini tidak menunjukkan bahwa itu merupakan jarak minimal safar, tapi hanya menunjukkan bahwa beliau melakukan qashar di Zul Hulaifah.
2. Hadits Anas riwayat Muslim no. 691 dia berkata, “Jika Nabi shallallahu alaihi wasallam keluar sejauh 3 mil atau 3 farsakh, maka beliau shalat 2 rakaat.”
Hanya saja dalam hadits di atas juga tidak ada keterangan itu adalah jarak safar minimal yang diizinkan qashar. Lagipula riwayat Muslim di atas terjadi perbedaan lafazh yang mengharuskan perbedaan hukum, yaitu dalam penyebutan jarak antara 3 mil atau 3 farsakh. 1 mil = 1,6 km dan 1 farsakh = 5,541 km (walaupun tentunya ukuran 1 farsakh ini bukanlah ukuran yang disepakati).
Dan ada beberapa hadits lain, hanya saja tidak sedikit di antaranya yang lemah.
Karenanya Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata, “Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak memberikan batasan bagi umatnya kapan mereka boleh mengqashar dan tidak berpuasa (saat safar). Bahkan beliau menyebutkan pembolehan qashar secara mutlak dalam keadaan safar atau sedang dalam perjalanan. Adapun hadits-hadits yang diriwayatkan dari beliau mengenai adanya pembatasan safar (minimal) sehari atau dua hari atau tiga hari, maka tidak ada satupun hadits tersebut yang shahih.” Lihat Zaad Al-Ma’ad: 1/481
Dan juga sebelumnya Ibnu Taimiah rahimahullah menyatakan, “Maka pembatasan qashar dengan jarak tertentu tidak ada asalnya dalam syariat, tidak pula dari sisi bahasa, tidak pula dari sisi kebiasaan, dan tidak pula dari sisi akal.”
Karenanya, pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran adalah pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa dalam masalah batasan kapan boleh mengqashar, dikembalikan kepada kebiasaan masyarakat setiap tempat mengenai kapan seseorang dianggap bersafar. Karenanya, jarak minimal boleh mengqashar tentu akan berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Ini adalah pendapat yang dipilih oleh sejumlah muhaqqiqin seperti kedua syaikhul islam di atas, juga sebelum mereka Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, dan di kalangan belakangan Asy-Syaikh Shiddiq Hasan Khan rahimahumullah.

Rujukan utama: Dhiya` As-Salikin fii Ahkam wa Adab Al-Musafirin karya Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuri hafizhahullah.

Read More..

Jangan Panik...

By Petti Lubis, Mutia Nugraheni


VIVAnews – Ada kalanya, sebagai orang tua baru, Anda dan pasangan masih terkaget-kaget menghadapi kebiasaan si bayi mungil. Alih-alih ingin memberikan yang terbaik bagi si kecil, Anda malah melakukan kesalahan. Tak ingin hall itu terjadi, kan? Berikut beberapa kesalahan yang biasa dialami orang tua baru, plus solusinya.

1. Mudah panik

Wajar saja, Anda dan pasangan masih dalam tahap beradaptasi. Jangan terlampau panik, jika bayi Anda tidak mau berhenti menangis. Memang, akan muncul banyak pertanyaan di kepala, seperti, apakah si kecil sudah kenyang atau apakah ia sudah merasa nyaman? Tapi, panik tidak akan menyelesaikan masalah.

Ketimbang panik, lebih baik Anda mencari tahu apa yang si kecil butuhkan. Jika Anda sudah memberikan susu, tapi masih juga menangis, mungkin ia butuh kenyamanan. Gendonglah sebentar hingga tangisannya mereda, jika sudah letakkan kembali pada tempat tidurnya.

2. Membangunkan bayi

Banyak orang tua yang takut jika bayinya merasa kelaparan saat tidur. Ingatlah, jika bayi Anda merasa lapar ia akan menangis. Jadi, bila si kecil sedang tertidur pulas jangan dibangunkan. Biarkanlah ia tidur, karena si kecil akan menangis bila ia lapar.

3. Menyepelekan sinyal

Demam atau panas pada bayi tidak boleh dianggap suatu hal yang biasa. Memang, banyak dokter bilang, demam setelah imunisasi itu biasa, Jennifer Walker, seorang pediatrik di RS. Atlanta, mengungkapkan bahwa sebaiknya komunikasikan dengan dokter apabila bayi Anda terkena demam pasca imunisasi. Hal itu untuk menghindari kesalahan, yang bisa saja mengancam nyawa si kecil.

4. Mencari solusi di tempat salah

Saking bingungnya, setiap orang menjadi tempat Anda bertanya. Mulai dari ibu, kakak, bahkan teman. Hati-hati, sebaiknya jangan main dokter-dokteran sendiri. Kesalahan klasik ini bisa membahayakan kesehatan si kecil. Ada baiknya, Anda menyimpan nomor ponsel dokter anak. Mintalah izin padanya, agar diperbolehkan menghubunginya atau mengirim SMS jika ada kondisi mendesak. Dengan begitu, Anda bisa mendapat solusi dari orang terpercaya.

5. Berdebat di depan bayi

Siapa bilang, bayi usia tiga bulan tidak bisa merasakan emosi orang tuanya. Mungkin, Anda dan suami sering mempermasalahkan cara merawat si kecil. Namun sebaiknya jangan lakukan kebiasaan ini di depannya. Emosi negatif dari orang tuanya dapat membuatnya stres dan rewel.

Read More..

Perawatan payudara selama kehamilan anda adalah salah satu bagian penting yang harus anda perhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.



Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan:



* Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.



* Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).



* Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.



* Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu.



* Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.



© Dr.Suririnah-www.infoibu.com

Read More..

KOMPAS.com - Banyak-sedikitnya ASI ternyata berhubungan langsung dengan posisi ibu saat menyusui. Posisi yang tepat akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal. Apa pun teknik bersalinnya, ibu dapat menyusui bayi sesegera mungkin. Begitu pula jika melahirkan bayi kembar.

Persalinan normal. Anda lebih leluasa dalam memilih posisi menyusui: sambil duduk atau berbaring menyamping pun tak masalah. Jika posisi duduk yang dipilih, gunakan kursi yang nyaman. Upayakan telapak kaki menginjak lantai. Gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi kaki agak menggantung.

Persalinan caesar. Anda disarankan menggunakan football position, dimana tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan Anda. Upayakan letak kepala bayi berada tepat di bawah payudara dan membentuk garis lurus dengan badan bayi. Posisi ini aman karena bagian bawah perut Anda yang masih nyeri akibat operasi dapat terlindungi. Posisi ini pun paling nyaman untuk Anda maupun si bayi.

Bayi kembar. Football position juga tepat untuk bayi kembar. Caranya: peluk masing-masing satu kepala bayi dengan kedua tangan, seperti memegang bola. Letakkan tepat di bawah payudara. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang Anda. Dengan demikian Anda cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja. Cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan Anda.

Perlekatan saat menyusui
Selain posisi, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah perlekatan antara bayi dan ibu saat menyusui. Perlekatan ini penting karena menentukan sedikit-banyaknya ASI yang keluar. Kalau sekadar menempel ke payudara Anda, maka hanya puting yang diisap bayi. Akibatnya meski sudah menyedot sekuat tenaga, ASI hanya keluar sedikit mengingat "gudang" ASI tepat berada di bawah areola. Anda akan merasa nyeri dan puting pun biasanya lecet. Berikut tahapan untuk mendapat perlekatan yang baik:

* Temukan posisi senyaman mungkin. Bila ingin duduk, pilihlah kursi yang tak terlalu tinggi. Upayakan telapak kaki menjejak lantai dengan nyaman. Bila ingin berbaring, perhatikan ketinggian posisi bayi. Usahakan bayi yang mendekatkan diri ke Anda dan bukan sebaliknya. Ini bermanfaat supaya Anda merasa nyaman dan tak cepat lelah. Bila perlu, manfaatkan bantal sebagai penyangga tubuh bayi.

* Perhatikan posisi bayi. Idealnya, kepala dan tubuh bayi haruslah lurus dan sejajar. Posisi payudara lebih tinggi daripada kepala bayi. Jangan sampai kepala bayi lebih tinggi karena bayi pasti sulit menekuk kepalanya sedemikian rupa. Dagu bayi harus menempel pada payudara Anda, sedangkan dadanya menempel pada dada Anda, atau perutnya menempel ke perut Anda.

Upayakan semua bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Jika Anda memiliki areola yang besar, utamakan bagian bawahnya masuk lebih banyak dibanding bagian atas. Sekilas bibir bayi tampak dower bila perlekatannya baik, dan akan terdengar suara bayi menelan susu. Sebaliknya, perlekatan yang salah membuat ASI tak keluar maksimal.

Arahkan puting dan areola ke langit-langit bayi. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti posisi menggunting. Setelah areola masuk seluruhnya ke mulut bayi, jari tangan boleh dilepas. Jangan khawatir bayi tak dapat bernafas hanya karena mengisap ASI. Karena kalau tidak bisa bernafas, otomatis bayi akan melepaskan mulutnya dari payudara Anda, kemudian mencari mekanisme senyaman mungkin.

* Lamanya waktu menyusui. Tak perlu khawatir produksi ASI tak mencukupi kebutuhan bayi, sebab dengan kuasa Tuhan kapasitas payudara Anda sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Hanya saja, lamanya waktu menyusui berbeda pada setiap bayi, bervariasi antara 15-30 menit. Setelah kenyang, otomatis bayi akan melepaskan isapannya dari payudara Anda. Biarkan saja bayi tertidur meski baru mengisap ASI dari satu payudara. Saat minta disusui kembali, lanjutkan dengan payudara yang satunya. Jadi jangan buru-buru atau memaksa bayi melepaskan isapannya dari satu payudara hanya agar ia berganti dengan payudara lainnya.

* Bila ASI berlimpah. Anda yang beruntung memiliki ASI berlimpah dan alirannya deras, ada posisi khusus untuk menghindari agar bayi tak tersedak. Caranya, tidurlah telentang lurus, lalu letakkan bayi di atas perut Anda dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke payudara (letdown reflex).

Read More..

Merawat payudara selama hamil adalah suatu hal penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive.

Banyak ibu hamil mengabaikan perawatan payudara. Boleh jadi lantaran malas atau sesungguhnya belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan.
“ Malah, dengan perawatan yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui ".


TIGA LANGKAH PERAWATAN
Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yang diperoleh tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim.


Adapun perawatan yang dilakukan ialah:
* Pemijatan
Hal ini bisa dilakukan bersamaan saat mandi. Siapkan baskom air hangat dan air dingin, baby oil, waslap/ handuk, serta kapas.

Bersihkan payudara sebelumnya, lalu massage memakai baby oil. Pemijatan dilakukan disekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka.

Ketuk-ketuklah payudara dg ujung jari atau ujung ruas jari agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan baby oil yang berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet.

Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.

* Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.

Senamnya sangat mudah kok. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para ibu, yaitu:
1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas.

Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.

* Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.

Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh. Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya agar dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik. Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa menjadi masalah pada saat menyusui nanti.


Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain:
• Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
• Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu.
• Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar.
• Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya
untuk mengatasinya.
• Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan
hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:

• ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari
kedua atau lebih.

• Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.

• Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.

• Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.
• Muncul benjolan di payudara, dll.

Kasus-kasus tersebut insya Allah bisa dicegah dengan melakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yang bisa dilakukan

a. Umur kehamilan 3 bulan

Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke
dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang
normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk
kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan
agar bisa menonjol.
Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah
di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara
sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit atau bisa disedot dg pompa susu/ breast pump

b. Umur kehamilan 6-9 bulan

• Kedua telapak tangan dibasahi dengan baby oil.
• Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih
gelap) dikompres dengan baby oil selama 2-3 menit. Tujuannya untuk
memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah
dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol, sabun atau yang lainnya karena menyebabkan iritasi atau puting susu lecet.
• Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah
luar (searah dan berlawanan jarum jam).

• Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting
susu sebanyak 30 kali sehari.

• Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas.

• Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan
bersih.

• Pakai BH yang pas tidak ketat atau longgar yg bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.

Itulah tips-tips perawatan payudara. Lakukan secara teratur dan sedini mungkin OK!.

Read More..

Bayi yang disusui dengan ASI akan mendapatkan gizi terbaik yang tidak tergantikan bahkan oleh susu formula yang paling mahal sekalipun. Menyusui juga merekatkan jalinan cinta antara ibu dan bayinya karena:

* Kontak kulit dengan ibunya membuat otak bayi melepaskan hormon oksitosin (”hormon cinta”) yang membuatnya tenang dan merasa terlindungi.

* Air susu ibu (ASI) mengandung hormon koleksitokinin yang membuat bayi mudah tidur.

Berikut adalah beberapa tips bagi para ibu yang sedang menyusui:

Susuilah bayi pada saat dia meminta dan hentikan hanya setelah dia merasa cukup, sebab:

1. Jangan menjadwalkan pemberian ASI.

* Bayi memiliki lambung yang kecil dan ASI sangat mudah diserap. Semakin muda umur bayi, semakin cepat dia merasa lapar kembali. Kapasitas produksi ASI antar ibu juga bervariasi. Semakin kecil produksi, semakin sering dan lama bayi harus disusui. Hanya bayi itu sendiri yang tahu kapan saatnya harus menyusu.

* Kandungan gizi dalam ASI yang dikeluarkan selama menyusui bervariasi. Kandungan lemak pada menit-menit awal cukup rendah, lalu meningkat terus sampai menit terakhir. Bila ibu menghentikan proses menyusui sebelum saatnya, maka bayi akan kekurangan lemak dan cepat lapar kembali.

* Bila menyusui dilakukan secara terjadwal, dalam tiga bulan produksi ASI akan menurun. Aktivitas menyusui merangsang keluarnya hormon prolaktin yang memproduksi susu. Semakin sering menyusui, semakin besar prolaktin yang dikeluarkan. Bila ibu jarang menyusui, maka otomatis tubuhnya juga pelan-pelan akan mengurangi prolaktin yang bermanfaat dalam produksi ASI.

* Bayi meminta menyusu bukan semata-mata karena lapar, namun juga karena kebutuhan emosional untuk disayangi dan dilindungi.

2. Jaga keseimbangan kedua payudara. Susui dengan kedua payudara secara bergantian. Setiap kali memulai, gunakan payudara yang terakhir disusukan.

3. Bantu bayi bila menunjukkan gejala akan bersendawa (Jawa: gumoh). Sendawakan dengan menggendong tegak pada pundak dan menepuk-nepuk punggungnya. Dengan begitu maka udara yang terisap bersama ASI secara perlahan akan keluar.

4. Bila ASI memancar sewaktu akan disusukan, keluarkan sedikit dengan tangan untuk menghindari bayi tersedak dan menolak susu. Caranya adalah dengan menopang payudara secara lembut dan mengurut ke arah areola sambil memutar pijatan ke sekeliling kuadran payudara. Kemudian, tekan areola dengan ibu jari dan jari-jari untuk mengosongkan ASI yang terdapat dalam sinus-sinus areola.Cara lain untuk mengeluarkan ASI adalah dengan pompa mekanik maupun listrik. Apabila terjadi pembengkakan payudara (engorgement) sebelum ASI dikeluarkan dengan pompa, sebaiknya payudara dipijat terlebih dahulu supaya ASI mudah keluar.

5. Bagi ibu yang terpaksa harus meninggalkan bayinya, simpanlah ASI agar dapat diberikan melalui botol pada saat bayi merasa lapar. ASI dapat disimpan di tempat yang bersih selama 6-8 jam. Bila disimpan di kulkas, jangan diberikan setelah melewati 2X 24 jam. ASI dapat bertahan hingga 2 minggu bila disimpan pada lemari pendingin bertemperatur di bawah 18 derajat celcius. Pembekuan ASI tidak banyak berpengaruh terhadap kandungan gizi dan zat kebal di dalamnya, asalkan tidak dipanaskan berlebihan sebelum diberikan ke bayi. Pemanasan di atas 62 derajat celcius selama 30 menit akan merusak unsur selular dan zat kebal di dalamnya (IgG, IgA dan IgN).

BAGI YANG MEMBUTUHKAN INFO INI SILAHKAN TAG SENDIRI/COPAS...afwan...
diambil dari ::sehatbugar::

Read More..

Dirangkum dari berbagai sumber (AAP, La leche league, breastfeeding.com, WHO, dsb) dan ditulis oleh Luluk Lely Soraya I @ Januari 2005

1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI.

Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah

ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip

pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin

banyak yg ASI yg diproduksi.


2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.

Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.

3. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.

Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar sang ayah.

Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.

Mendukung bisa dg berbagai cara mulai dari menyemangati istri

hingga hal2 lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.

4. Hindari pemberian susu formula.

Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal

pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.

5. Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknya

Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja

dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.

6. Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.

8. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.

(By Luluk)

diambil dari ::isoraya.multiply::

Read More..

Sentuhan atau pijatan pada bayi dapat merangsang produksi ASI, meningkatkan
nafsu makan dan berat badannya. Tindakan ini juga akan mempererat tali kasih
orang tua dan anak, serta menjadi dasar positif bagi pertumbuhan emosi dan
fisik bayi.



Sentuhan alamiah pada bayi sesungguhnya sama artinya dengan tindakan mengurut
atau memijat. Kalau tindakan ini dilakukan secara teratur dan sesuai dengan
tata cara dan teknik pemijatan bayi, ia bisa menjadi terapi untuk mendapatkan
banyak manfaat buat si bayi yang Anda cintai. Untuk keperluan itu, tidak perlu
mengundang dukun pijat bayi sebab pemijatan bisa Anda lakukan sendiri.

Dalam bukunya Pedoman Pijat Bayi, dr. Utami Roesli, Sp.A., M.B.A. menyebutkan,
terapi sentuhan (pijat) bisa memberikan efek positif secara fisik, antara lain
kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI).

Hal itu sudah dibuktikan oleh penelitian T. Field & Scafidi dari Universitas
Miami, AS, yang menunjukkan bahwa 20 bayi prematur mengalami kenaikan berat
badan 20 - 47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Bayi cukup
bulan usia 1 - 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam
minggu mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang
tidak dipijat.

Bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus-nya (saraf otak
ke-10). Ini membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga
penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Penyerapan makanan
yang lebih baik akan menyebabkan si kecil cepat lapar dan karena itu lebih
sering menyusu. Akibatnya, produksi ASI akan lebih banyak.



Merasa aman dan tenang

Rene Spitz, dokter anak dan psikiater dari Amerika, melaporkan, bayi yang
banyak memperoleh sentuhan, khususnya dari ibu, jarang mengalami simptom
hospitalismus (gangguan yang sering dialami bayi yang tinggal di panti asuhan,
seperti radang telinga tengah, campak, gangguan usus, dll.).

Pengamatan T. Field seperti dikutip dr. J. David Hull, ahli virologi mulekuler
dari Inggris, dalam makalah berjudul Touch Therapy: Science Confirms Instinct,
menyebutkan terapi pijat 30 menit per hari bisa mengurangi depresi dan
kecemasan. Tidurnya pun bertambah tenang.

Terapi pijat 15 menit selama enam minggu pada bayi usia 1 - 3 bulan juga
meningkatkan kesiagaan (alertness) dan tangisnya berkurang. Ini akan diikuti
dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi psikis, berkurangnya kadar
hormon stres, dan bertambahnya kadar serotonin.

Meningkatnya aktivitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan
kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres), dan
selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh.

Lebih dari itu, seperti disebutkan dalam buku Pedoman Pijat Bayi, sentuhan,
belaian, dan pijatan akan mempererat ikatan kasih sayang orang tua dengan anak.
Terhadap perkembangan emosi anak, sentuhan orang tua merupakan dasar
perkembangan komunikasi, yang akan memupuk cinta kasih timbal-balik, dan
menjadi penentu bagi anak untuk menjadi anak yang berbudi pekerti dan percaya
diri. Lagi pula ia akan merasa aman karena merasa yakin memiliki kasih sayang
dan perlindungan dari orang tua.

Untuk kasus tertentu, pijat bayi juga dapat memberikan manfaat tambahan. Bagi
pasangan yang masih remaja (teenage parents), pijat bayi mendongkrak rasa
percaya diri dan rasa penerimaan atas keadaannya menjadi orang tua, serta
meningkatkan harga diri sebagai orang tua. Bagi orang tua angkat, pijat bayi
membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan bayinya. Mereka akan lebih
cepat mengenal dan merasakan bahwa mereka saling terikat dalam satu keluarga.

Untuk mengurangi kolik - yang biasanya ditandai dengan tangis melengking -
orang tua dianjurkan memijat bayinya ketika kolik berlangsung, dan setiap kali
sebelum bayi tidur. Dengan memijat, interaksi bayi dengan orang tua lebih
positif, dan bayi menjadi lebih tenang, serta waktu tidur dan bangunnya lebih
teratur.

Pijatan juga terbukti dapat melegakan saluran napas yang menyempit karena asma,
mampu mengurangi perasaan gelisah dan depresi sehingga serangan asma berkurang.
Bahkan pemijatan pada bayi dari ibu HIV-positif dapat lebih menaikkan berat
badan dan meningkatkan perkembangan motorik bayi.



Setiap pijatan berkhasiat

Setiap gerakan yang berkaitan dengan kegiatan mengurut atau memijat memiliki
khasiat. Gerakan usapan misalnya, dapat menenangkan anak, sehingga bermanfaat
bagi anak yang berpembawaan gugup. Pada anak yang lesu dan malas bergerak,
Barbara Ahr, ahli fosioterapi, menganjurkan agar usapan dilakukan sedikit lebih
bertenaga dan diarahkan ke jantung. Usapan juga dapat merangsang aliran darah
dan getah bening. Anda bisa mengusap-usap bagian punggung, tungkai, atau lengan
si kecil.

Mengurut bayi bisa juga dengan gerakan remasan. Remasan, menurut Ahr,
berkhasiat pada jaringan penentu kemelaran otot yang terletak pada gelendong
jaringan otot. Dengan kata lain, remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih
kuat, sekaligus akan lebih melancarkan peredaran darah.

Teknik remasan dilakukan dengan cara bagian tungkai atau lengan dipadatkan atau
dimelarkan menggunakan sisi tangan bagian dalam dan sedikit gerakan memeras;
mirip gerakan membuat adonan roti.

Teknik kocokan dilakukan dengan cara "menggulung". Tangan diletakkan sejajar
dengan anggota badan, sambil mengurut seperti menggulung sosis atau mengaduk
adonan. Teknik ini bermanfaat untuk mengendorkan jaringan.

Cara lain, dengan teknik lingkar. Mula-mula dilakukan usapan, kemudian membuat
bentuk lingkaran-lingkaran dengan kedua tangan. Dari lingkaran besar kemudian
mengecil. Dengan latihan, lingkaran yang terbentuk akan makin bulat.

Teknik urut lingkar, menurut Ahr, memberikan stimulasi pada permukaan jaringan,
bahkan ke bagian jaringan lebih dalam. Hasilnya, aliran darah meningkat dan
pembuluh darah lebih lebar.

Semua teknik urut (usapan, remasan, kocokan, dan gerakan lingkar) bisa saling
melengkapi. Bila dikerjakan secara lengkap, hasilnya akan lebih baik.

Pemijatan bisa dilakukan oleh ayah, ibu, nenek, atau anggota keluarga lain.
Penelitian di Australia membuktikan, bayi yang dipijat ayahnya berat badannya
cenderung naik dan hubungan dengan ayah makin baik. Bahkan bayi yang dipijat
sejak usia empat minggu, ketika mencapai usia 12 minggu, akan lebih responsif.



Kapan boleh mulai dipijat?

Dalam buku Pedoman Pijat Bayi, dr. Utami Roesli menyebutkan bahwa pijat bayi
dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai kapan saja
sesuai keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan
dilakukan tiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan.

Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi. Bisa juga malam hari sebelum
bayi tidur sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak. Tindakan pijat dikurangi
seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari
sekali sudah memadai.

Sebelum memijat, pastikan tangan Anda bersih dan hangat. Periksa kuku dan
perhiasan untuk menghindari goresan pada kulit bayi. Bayi sudah makan atau
benar-benar tidak sedang lapar. Tapi jangan memijat segera setelah bayi selesai
makan.

Yang juga penting diperhatikan, jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat.
Jangan memijat bayi yang sedang tidak sehat, atau tak mau dipijat. Tidak boleh
memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.

Sebelum pemijatan hendaknya disiapkan lebih dulu handuk, popok, baju ganti, dan
baby oil atau baby lotion. Bayi dibaringkan di atas permukaan kain yang rata,
lembut, dan bersih. Pilih ruangan yang nyaman, hangat, dan tidak pengap untuk
kegiatan ini. Lakukan secara menggembirakan bagi Anda maupun si bayi.

Sebelum memijat, perlu dilakukan gerakan pembuka berupa sentuhan ringan di
sepanjang sisi wajah bayi dan mengusap-usap rambut kepala, sambil diajak
berbicara. Sebelum dan selama pemijatan, kulit bayi perlu sesering mungkin
dilumuri baby oil atau baby lotion.

Awalnya dilakukan sentuhan ringan dan lembut. Kemudian secara bertahap
ditambahkan tekanan pada sentuhan itu, terutama bila bayi sudah mulai menerima
pijatan itu. Bila bayi menangis, tenangkan dulu sebelum pemijatan dilanjutkan.
Kalau tangisnya makin keras, pemijatan sebaiknya dihentikan. Mungkin bayi minta
digendong, disusui, atau mengantuk.

Selama pemijatan, pandanglah mata bayi dengan penuh kasih sayang. Lewat kontak
pandang, Anda bisa belajar mengenali reaksi anak dan bisa mengamati penerimaan
kegiatan memijat ini oleh anak. Anda pun dapat sekaligus menetapkan takaran
pijatan yang pas untuk bayi Anda. Untuk menciptakan suasana tenang, ada baiknya
sambil bersenandung atau memutar lagu lembut.

Tak ada ketentuan baku tentang lamanya pemijatan. Namun berdasarkan pengalaman,
untuk seluruh tahap pemijatan secara lengkap perlu disediakan waktu khusus
minimal 15 menit. Setelah selesai, dr. Utami Roesli menyarankan, bayi perlu
dimandikan agar merasa segar dan bersih dari lumuran baby oil. Hindarkan mata
bayi dari percikan minyak atau baby oil.

Kegiatan mengurut bayi tidaklah menuntut keterampilan khusus. Pada awalnya
mungkin kurang sempurna, namun kalau makin sering dilakukan, akan ditemukan
pijatan dengan intensitas yang pas untuk bayi Anda. Selamat mencoba. (dr.
Audrey Luize/Rye)



http://www.indomedia.com/Intisari/1999/november/sentuhan.htm

Read More..


Tak ada teknik pijat yang baku. Tiap individu, menurut dr. Utami Roesli, bisa
menerapkan teknik dan tahapan pemijatan masing-masing. Namun, untuk bayi
berumur 0 - 1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan usapan halus. Sebelum tali
pusat lepas, sebaiknya tidak dipijat di daerah perut.

Bayi umur 1 - 3 bulan, diberi gerakan pijat halus dengan tekanan ringan. Untuk
bayi usia 3 bulan - 3 tahun, bisa ditambah dengan tekanan. Pemijatan dimulai
dari kaki, bagian dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.


Pemijatan kaki dengan cara memegang pangkal paha bayi, lalu tangan digerakkan
ke arah pergelangan kaki seperti memerah susu. Atau, dua tangan bergerak
bersamaan, dari pangkal paha dengan gerakan memeras, memijat, dan memutar kaki
bayi secara lembut.

Telapak kaki diurut dengan kedua ibu jari. Atau, membuat lingkaran-lingkaran
kecil pada telapak kaki. Jemari kaki dipijat satu per satu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, dan diakhiri dengan tarikan lembut pada tiap
ujung jari.

Punggung kaki diurut dengan kedua ibu jari. Atau, ibu jari membuat
lingkaran-lingkaran kecil dari mata kaki ke jari kaki. Selanjutnya kedua tangan
membuat gerakan menggulung ke arah pergelangan kaki. Akhirnya, kedua kaki bayi
dirapatkan, dan dengan halus kedua kaki bayi diusap dari atas ke bawah.


Untuk memijat perut, lakukan gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal
sepeda, dari atas ke bawah, dengan telapak tangan kanan dan kiri secara
bergantian. Selanjutnya, gerakan menekuk kedua lutut bayi secara lembut hingga
menekan ke perut bayi. Ada juga gerakan membuat lingkaran-lingkaran searah
jarum jam, gerakan membentuk huruf "U", dll.

Dada dipijat dengan telapak tangan yang membuat gerakan dari tengah dada ke
samping. Atau, gerakan membentuk gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung
jari pada ulu hati.


Cara lain, gerakan seperti membuat gambar jantung kecil di sekitar puting susu.Atau, gerakan membuat gambar jantung besar hingga ke tepi selangka, lalu
jari-jari tangan diregangkan seolah membuat gambar burung kecil.

Pemijatan tangan dimulai dari pundak, tangan kanan dan kiri Anda bergerak
seperti memerah susu. Atau, kedua tangan melakukan gerakan memeras, memijat,
dan memutar secara lembut pada lengan bayi.

Pada telapak tangan, kedua ibu jari membuat lingkaran-lingkaran kecil.
Sementara keempat jari Anda memijat bagian punggung tangan bayi. Jari bayi
dipijat satu per satu ke arah ujung jari dengan gerakan memutar. Gerakan ini
diakhiri dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.

Lengan bayi dipijat dengan gerakan menggulung dari kedua telapak tangan Anda.
Kemudian kedua lengan bayi dirapatkan ke badannya dan diusap lembut.

Pemijatan muka dimulai dengan mengusap wajah bayi ke arah samping dengan kedua
telapak tangan. Lalu jemari menekan lembut di tengah dahi, dan membuat gerakan
ke samping kiri dan kanan. Buat lingkaran-lingkaran kecil di pelipis, juga ke
daerah pipi di bawah mata. Kedua ibu jari memijat alis mulai dari tengah ke
samping.

Pemijatan punggung dilakukan menggunakan kedua telapak tangan. Atau, dengan
gerakan mengusap, membuat lingkaran-lingkaran kecil, gerakan menggaruk dengan
tekanan lembut.

Berikut ini contoh teknik lain mengurut wajah bayi:

1. Gerakan membedaki hidung. Hidung bayi "dicolek" bedak
dengan telunjuk.
2. Gerakan menyeterika dahi. Caranya, pelipis diusap dengan
telapak tangan.
3. Gerakan cincin mata. Membuat lingkaran di sekeliling mata
dengan ujung jari.
4. Gerakan lingkar di pipi dengan cara menggambar lingkaran di
pipi, mula-mula besar kemudian makin kecil.
5. Gerakan mencubit-cubit kulit pipi.
6. Menempelkan telapak tangan di pipi lalu digoyang-goyangkan.
7. Gerakan bersiul, yaitu dengan mengusahakan agar mulut bayi
dimonyongkan.

Selain untuk mengurut wajah, teknik urut serupa juga bisa untuk pemijatan
bagian kaki, tungkai dan lengan, perut, dada dan punggung.

http://www.indomedia.com/Intisari/1999/november/b_sentuhan.htm
sumber : http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg67917.html

Read More..

Fakta tentang Imunisasi

Imunisasi dan Konspirasi di dalamnya.

Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.
Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :

The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS). ~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”
Wah hebat sekali ya penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis.
Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?

“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.” ~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
“Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” ~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris

“Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”. ~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
“Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.” ~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
“Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.” ~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
“Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.” ~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
“Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.

Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?

Menurut pencarian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.
Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.

Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?
DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.

Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?

Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?



Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Babi dalam Vaksin.

Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut :


“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3
Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :

Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”
Imamat 11 : 7-8

Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?



1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.


Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7 Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6 Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda


Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7 Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6 Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda


Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.


“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.” ~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB
Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.


Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.


2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.


Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :

Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.
Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”
Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.


3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.



Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.


4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi


Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.


5. Sifat aneh babi lainnya.


“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.


Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.


Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).


Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”
~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra

Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.

  • Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.

  • Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.

  • Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.

  • Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.

  • Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.

  • Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.

  • Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.

  • Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.

  • Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.

  • Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”

  • Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.

  • Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.

  • Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.

  • Dan masih banyak lagi.

Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?


Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.


Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.


SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.


Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.


Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.


Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.


Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.


Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?


Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.


Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.


Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”



                                     Seorang kakek men-tahnik cucunya yang belum lama dilahirkan


Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.


Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.


Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.


Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.
Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.


Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.


Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.
Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.


Berikut video tentang tata cara Tahnik :


http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=j8SMV_c636A



Penutup


Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan.
Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :


“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6

Masih banyak sumber yang belum saya paparkan di sini. Termasuk bagaimana teknologi pengetahuan Islam menyingkap bagaimana setan dapat menjadikan manusia menjadi jahat melalui makanan yang haram yang kita konsumsi. Insya Allah lain waktu saya dapat menjelaskannya.
Semoga Allah memberkahi dan melindungi kita semua.


Penulis : Tio Alexander

Read More..

Tenperamen Anak

Agar tidak salah menangani balita Anda, ada baiknya Anda mengenali 5 jenis temperamen si kecil.

Si malaikat kecil
Balita yang masuk dalam kategori ini adalah idaman banyak orangtua. Biasanya si kecil sangat mudah menerima lingkungan baru dan gampang merasa nyaman, jika bertemu kerabat atau famili yang baru pertama ditemuinya, ia tidak rewel. Ciri lainnya adalah ia lebih cepat belajar bahasa dibanding balita lain.

Ketika ia menginginkan sesuatu yang tidak bisa dimilikinya, Anda tidak akan kesulitan mengalihkan perhatiannya sebelum emosinya naik. Dan ketika ia sedang rewel, Anda juga bisa membujuknya dengan mudah, sangat jarang balita ini masuk dalam periode tantrum. Si kecil juga senang bermain. Singkatnya, balita ini mudah diatur, bahkan ketika diajak bepergian ia bisa menyesuaikan diri dengan cepat.

Si Textbook

Semua proses kembang dan tumbuhnya, persis waktunya seperti apa kata buku. Berguling umur 4 bulan, tumbuh gigi ketika berusia 7 bulan, dan sebagainya. Si kecil tidak akan rewel ketika Anda membawanya ke acara sosial seperti pertemuan keluarga meski pada awalnya ia malu-malu saat bertemu orang asing.

Ia lebih nyaman jika berada di lingkungan yang dikenalnya, tetapi jika semuanya sudah diatur dan Anda menyiapkan mentalnya, ia tidak akan kesulitan untuk beradaptasi. Misalnya sebelum masuk play group, Anda sebaiknya menceritakan suasana sekolahnya, apa saja yang akan dipelajari, dan sebagainya, sehingga ia tidak kesulitan menerima lingkungan barunya. Balita dalam kategori ini menyukai rutinitas dan lebih suka jika semuanya sudah dijadwalkan.

Si Sensitif

Balita dalam kategori ini memiliki sifat yang sensitif dan lambat beradaptasi dengan situasi baru. Ia lebih menyukai dunia yang sudah dikenalnya. Ketika sedang menikmati suatu kegiatan, ia tidak suka diganggu. Misalnya ketika ia asyik dengan boneka atau mobil-mobilannya dan Anda memintanya untuk berhenti, ia akan marah dan menangis.

Balita ini sering disebut sebagai “si pemalu”. Dan memang demikianlah sifatnya. Dalam hal bersosialisasi ia memang kurang pandai, apalagi jika ia merasa merasa tertekan di antara teman-teman barunya. Terkadang ia juga susah untuk berbagi.

Sebenarnya ia lebih suka melakukan sesuatu sendiri, untuk itu sebaiknya Anda memberi kepercayaan padanya karena hal itu bisa membuatnya belajar mandiri. Ia adalah anak yang memiliki perasaan peka dan berhati-hati dan serta banyak pertimbangan dalam menghadapi masalah. Balita yang memiliki sifat peka dan sensitif biasanya berbakat dalam hal seni.

Si Semangat

Si kecil sangat aktif bergerak secara fisik dan cenderung mengalami temper tantrum (marah yang sulit dikendalikan). Ia suka bergaul dan punya rasa ingin tahu yang besar dibanding balita lain. Balita ini suka petualangan ; ia akan melakukan apa yang disukainya dan tidak suka dilarang. Ia sangat bangga jika berhasil melakukan atau mengerjakan sesuatu.

Sebagai orangtua, Anda sebaiknya memberi peraturan yang jelas untuk diketahuinya, mana yang boleh dan mana yang tidak. Sekali ia menangis, susah untuk menghentikannya, bahkan ia punya banyak energi untuk terus menangis. Saat bermain bersamanya, Anda bisa menanamkan ’aturan’ agar ia tidak bersikap semaunya. Anda juga harus kreatif menemukan permainan agar si kecil bisa menyalurkan energinya. Si semangat berbakat untuk menjadi pemimpin dan akan giat berusaha untuk mendapatkan apa yang menarik baginya.

Si pemarah
Ia adalah anak yang keras kepala, pemarah dan ingin semua sesuai kehendaknya. Jika Anda memaksanya melakukan sesuatu sebelum ia siap, ia akan menolak dan meledak. Jika Anda mengajarinya melakukan sesuatu, ia akan menepis tangan Anda. Karena ia suka mengerjakan sesuatu dengan caranya, ia lebih suka dibiarkan sendiri. Padahal, sebagai balita ia belum terampil mengerjakan banyak hal, tetapi ia cenderung sok tahu, akibatnya ia sering frustasi dan marah. Ketika sedang marah, ia akan menangis sekeras-kerasnya. Karena ia agak susah mengekspresikan perasannya, maka ia jadi pemarah dan suka memaksa. Balita ini lebih suka melakukan sesuatu sesuai moodnya. Semakin Anda paksa, semakin keras kepala ia. Meski begitu, balita pemarah memiliki ’jiwa lebih tua’, mereka biasanya kreatif, banyak akal dan terkadang bijaksana, seolah sudah pernah mengalami sebelumnya.

Hana bagaimana ya?
kalau lihat sifat2 diatas, aku jadi bingung sendiri ne...hana masuk kategori apa ya....dibilang si sensitif..iya..
dibilang si semangat...iya juga...dibilang si pemarah...ada benarnya juga...
duh..pusink...memank balita itu unik dan kita harus punya cara yang unik untuk menghadapi mereka...
Maha benarlah Allah...maka kita selalu berdoa dengan doa berikut:

ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO

Artinya :

“ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil ”

kenapa harus masa kecil?....ya memank itulah masa orang tua disibukkan dengan pola tingkah kita yang luar biasa...orang tua tetap penuh sayank dan kesabaran untuk membimbing kita untuk menjadi anak sholehah....

Hana...jadi anak sholehah ya...n selalu doakan ummi dan abak yang selalu sayank padamu dan berharap dirimu bisa membawa kita ke Surga.....
Aamiin....

Read More..
Photobucket

Time

Date

Powered by Blogger.

About Me

My photo
berbagai hal yang indah untuk bayi adalah hal yang indah buat kita sebagai orang tua...masa kecil adalah masa yang tak akan terlupa oleh mereka tatkala mereka dewasa... Fast sharing n question to my Phone: 083191068057 (silvi)

Followers

Ahlan Wa Sahlan yaa Shohibii


ShoutMix chat widget

who's?

Jazakumullah

free counters
Bidanku.com
Hadirkan Nuansa Kualitas di Keluarga Anda
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates