KOMPAS.com - Banyak-sedikitnya ASI ternyata berhubungan langsung dengan
posisi ibu saat menyusui. Posisi yang tepat akan mendorong keluarnya ASI
secara maksimal. Apa pun teknik bersalinnya, ibu dapat menyusui bayi
sesegera mungkin. Begitu pula jika melahirkan bayi kembar.
Persalinan
normal. Anda lebih leluasa dalam memilih posisi menyusui: sambil duduk
atau berbaring menyamping pun tak masalah. Jika posisi duduk yang
dipilih, gunakan kursi yang nyaman. Upayakan telapak kaki menginjak
lantai. Gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi kaki agak
menggantung.
Persalinan caesar. Anda disarankan menggunakan
football position, dimana tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan
Anda. Upayakan letak kepala bayi berada tepat di bawah payudara dan
membentuk garis lurus dengan badan bayi. Posisi ini aman karena bagian
bawah perut Anda yang masih nyeri akibat operasi dapat terlindungi.
Posisi ini pun paling nyaman untuk Anda maupun si bayi.
Bayi
kembar. Football position juga tepat untuk bayi kembar. Caranya: peluk
masing-masing satu kepala bayi dengan kedua tangan, seperti memegang
bola. Letakkan tepat di bawah payudara. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan
menjuntai keluar. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada
satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang Anda.
Dengan demikian Anda cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja.
Cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan Anda.
Perlekatan saat menyusui
Selain
posisi, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah perlekatan
antara bayi dan ibu saat menyusui. Perlekatan ini penting karena
menentukan sedikit-banyaknya ASI yang keluar. Kalau sekadar menempel ke
payudara Anda, maka hanya puting yang diisap bayi. Akibatnya meski sudah
menyedot sekuat tenaga, ASI hanya keluar sedikit mengingat "gudang" ASI
tepat berada di bawah areola. Anda akan merasa nyeri dan puting pun
biasanya lecet. Berikut tahapan untuk mendapat perlekatan yang baik:
*
Temukan posisi senyaman mungkin. Bila ingin duduk, pilihlah kursi yang
tak terlalu tinggi. Upayakan telapak kaki menjejak lantai dengan nyaman.
Bila ingin berbaring, perhatikan ketinggian posisi bayi. Usahakan bayi
yang mendekatkan diri ke Anda dan bukan sebaliknya. Ini bermanfaat
supaya Anda merasa nyaman dan tak cepat lelah. Bila perlu, manfaatkan
bantal sebagai penyangga tubuh bayi.
* Perhatikan posisi bayi.
Idealnya, kepala dan tubuh bayi haruslah lurus dan sejajar. Posisi
payudara lebih tinggi daripada kepala bayi. Jangan sampai kepala bayi
lebih tinggi karena bayi pasti sulit menekuk kepalanya sedemikian rupa.
Dagu bayi harus menempel pada payudara Anda, sedangkan dadanya menempel
pada dada Anda, atau perutnya menempel ke perut Anda.
Upayakan
semua bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Jika Anda memiliki areola
yang besar, utamakan bagian bawahnya masuk lebih banyak dibanding
bagian atas. Sekilas bibir bayi tampak dower bila perlekatannya baik,
dan akan terdengar suara bayi menelan susu. Sebaliknya, perlekatan yang
salah membuat ASI tak keluar maksimal.
Arahkan puting dan areola
ke langit-langit bayi. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti posisi
menggunting. Setelah areola masuk seluruhnya ke mulut bayi, jari tangan
boleh dilepas. Jangan khawatir bayi tak dapat bernafas hanya karena
mengisap ASI. Karena kalau tidak bisa bernafas, otomatis bayi akan
melepaskan mulutnya dari payudara Anda, kemudian mencari mekanisme
senyaman mungkin.
* Lamanya waktu menyusui. Tak perlu khawatir
produksi ASI tak mencukupi kebutuhan bayi, sebab dengan kuasa Tuhan
kapasitas payudara Anda sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Hanya saja,
lamanya waktu menyusui berbeda pada setiap bayi, bervariasi antara 15-30
menit. Setelah kenyang, otomatis bayi akan melepaskan isapannya dari
payudara Anda. Biarkan saja bayi tertidur meski baru mengisap ASI dari
satu payudara. Saat minta disusui kembali, lanjutkan dengan payudara
yang satunya. Jadi jangan buru-buru atau memaksa bayi melepaskan
isapannya dari satu payudara hanya agar ia berganti dengan payudara
lainnya.
* Bila ASI berlimpah. Anda yang beruntung memiliki ASI
berlimpah dan alirannya deras, ada posisi khusus untuk menghindari agar
bayi tak tersedak. Caranya, tidurlah telentang lurus, lalu letakkan bayi
di atas perut Anda dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap
ke payudara (letdown reflex).
0 comments:
Post a Comment